Banner

Senin, 07 Juli 2014

Dimensi Standar Lapangan Tennis International


Lapangan Tennis

Tennis atau sering disebut juga tennis lapangan adalah salah satu olahraga raket. Alat yang diperlukan dalam permainan tenis adalah raket, bola tennis dan lapangan dengan net (jaring) berukuran tertentu. Tennis termasuk olahraga pertandingan dimana permainan dilakukan oleh dua pihak yang saling berhadapan. Permainan tennis bisa dimainkan secara tunggal (single) satu lawan satu, atau secara ganda (double) dua lawan dua. Permainan tennis lapangan pada dasarnya dapat di lakukan di lapangan terbuka, namun untuk pertandingan resmi harus dilakukan di dalam ruangan untuk menghindari pengaruh angin.

Bentuk Lapangan Tennis

Lapangan tennis berbentuk persegi panjang yang dibagi menjadi dua bidang permainan oleh bentangan net. Pada masing-masing bidang permainan terdapat garis servis, garis  servis tengah, dan garis pinggir permainan tunggal.

Ukuran Lapangan Tennis

Federasi Tennis Internasional (ITF, International Tennis Federation) selaku induk organisasi olahraga tennis sedunia telah menetapkan ukuran standar lapangan tennis internasional adalah sebagai berikut.
Panjang lapangan tennis adalah 23,78 m
Lebar lapangan tennis adalah 10,97 m
Jarak garis servis dari garis net  6,40 m
Jarak garis pinggir permainan tunggal dari garis pinggir lapangan 1,37 m
Jarak tiang net untuk permainan tunggal adalah 0,914 m dari garis pinggir permainan tunggal
Jarak tiang net untuk permainan ganda adalah 0,914 m dari garis pinggir lapangan
Tinggi net  bagian ujung (sama dengan tinggi tiang net) 1,07
Tinggi net tepat di tengah 0,914 m
Panjang ruangan 36,7 m
Lebar ruangan 18,3 m

Minggu, 05 Agustus 2012

Dimensi Standar Lapangan Bola Basket


Lapangan bola basket adalah berbentuk empat persegi panjang.  Bagian-bagian lapangan bola basket adalah lapangan utama, daerah tembakan hukuman, papan pantul, penyangga dan keranjang. Untuk kelengkapan permianan, ukuran bola basket pun ditentukan.

1.      Lapangan Bola  Basket: 28 meter x 15 meter. Ukuran ini  dihitung dari batas garis sebelah dalam. Di bagian tengah lapangan, terdapat lingkaran dengan jari-jari 1,80 meter. Untuk ukuran lingkaran, jari-jarinya diukur dari sebelah luar garis lingkaran. 


2.      Garis Tembakan Hukuman. Garis tembakan ini berada di daerah bersyarat. Ukuran daerah ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini


3.      Papan Pantul.  Papan pantul terbuat dari kayu atau bahan lain yang sifatnya sama, tebal papan ini 3 cm.  Ukuran papan pantul 1,80 meter x 1,20 meter. Di tengah papan pantul terdapat garis bingkai empat persegi panjang dengan ukuran 0,59 meter x 0,45 meter.



4.      Tiang Penyangga.  Tiang penyangga atau simpei terbuat dari besi dengan garis tengah 20 mm. Simpei berdiri dengan ketinggian dari atas lantai 3,03 meter. 


5.      Bola Basket. Bola basket terbuat dari karet dan dilapisi bahan sintetis. Keliling bola antara 75 cm s.d. 78 cm, dan beratnya antara 600 gram s.d. 650 gram. Ketentuan standar bola dan ketika berisi udara adalah bila dipantulkan lantai yang keras dari tempat ketinggian 1,80 meter-bola akan memantul setinggi antara 1,20 meter s.d. 1,40 meter.

LAPANGAN FUTSAL REKOMENDASI FIFA


Perkembangan futsal yang semakin pesat di Indonesia tidak sejalan dengan sosialisasi standar lapangan yang telah ditentukan FIFA. Mungkin karena masih tergolong baru, futsal di Indonesia terkesan salah kaprah. Sarana yang digunakan tidak sesuai dengan standar FIFA. Di Indonesia masih banyak lapangan yang menggunakan rumput sintetis (artificial grass). Malah di kampung-kampung dan kompleks perumahan banyak lapangan yang beralaskan beton, karena lapangan yang dipakai sama dengan lapangan basket dan bulutangkis. 

Rumput sintetis bukan termasuk kedalam olahraga futsal melainkan indoor soccer, tetapi sebagian orang di Indonesia melihat lapangan futsal identik dengan rumput sintetis. Padahal secara jelas ditentukan oleh FIFA standar lapangan futsal internasional adalah menggunakan material karet, vinyl, ataupun parket kayu.

Mungkin penggunaan rumput sintetis dimaksudkan untuk mengantisipasi gaya main sepakbola konvensional yang dianut para penggila futsal. Dalam olahraga futsal, tekel atau body charge adalah kegiatan terlarang. Tentu saja akan dilarang karena lapangannya menggunakan hard cover (bukan tanah yang empuk). Jika ada pemain yang jatuh karena ditekel, maka akibatnya akan lumayan fatal.

Banyak terdapat kekurangan pada lapangan dengan jenis rumput sintetis, diantaranya adalah:

1.  Garis lapangan dan ukuran gawang yang ada di beberapa Gor rumput sintetik tidak sesuai dengan aturan  Futsal berdasarkan aturan FIFA.
2.  Ditutupnya lapangan dengan jaring mempersulit pemain untuk menggantikan pemain, bahkan jarak garis dan titik corner ke jaring terlalu dekat.
3.  Sepatu Futsal dengan bawah yg rata tidak cocok untuk rumput sintetik, bahkan membahayakan karena melakukan gerakan dinamis yang dilakukan oleh pemain akan mengakibatkan cedera karena sol sepatu terlalu licin. Sepatu sepakbola pun kurang cocok, karena kaki akan merasa pool nya berkat rumput yang tidak ada tanah di bawahnya dan yang cocok hanya TURF SHOES. Sepatu yang khusus dibuat untuk lapangan sejenis ini.
4.  Sirkulasi bola sangat lambat jika dibandingkan dengan lapangan futsal yang dasarnya kayu atau rubber/pvc.
5.  Jika menggunakan bola Futsal ( Low Bounce ) akan hampir tidak ada pantulan, karena pantulan akan di-absorb oleh rumput dan bola Futsal pun dibikin dengan pantulan rendah. Jika menggunakan bola nr 5 (sepakbola) pantulannya akan lebih tinggi daripada rumput asli. Jadi bola yang cocok untuk rumput sintetik, saya tidak tahu.
6.  Di Eropa rumput sintetik digunakan sebagai alternatif unutk rumput biasa, seperti di liga Inggris telah ada beberapa stadion yang menggunakannya. Akan tetapi di Eropa tidak ada stadion rumput sintetik yang menyebutkan dirinya sebagai stadion Futsal.
7.  Kejuaraan Internasional Futsal ( Kejuaraan dunia, Asia dan ASEAN ) yang digelar oleh FIFA tidak ada satupun yang menggunakan rumput sintetik, lebih ke rubber/pvc.


Lapangan Rumput
                         
Lapangan Karet
                                                                                                   
                    

Jumat, 03 Agustus 2012

Teknik Dasar Dalam Olahraga Bola Basket


Ada beberapa teknik dasar dalam olahraga bola basket yakni: passing dan catching,dribbling, shooting, pivot, jump stop,dan rebound. Seorang pemain dalam usia dini atau dari pemula, mereka harus kuat dalam segi teknik dasar. Apabila seorang pelatih tidak memberikan sebuah materi latihan dasar penguatan teknik, maka untuk melakukan sebuah gerakan atau sistem latihan yang lebih rumit pemain tersebut tidak akan bisa mengikuti instruksi dari pelatih.

Maka untuk menambah sedikit wawasan dalam teknik permainan bola basket, dengan ini saya coba memberikan beberapa teknik dasar dalam olahraga bola basket agar menjadi lebih mudah dimengerti dan bisa dipelajari sendiri, diantaranya sebagai berikut:


1. Passing dan Catching
Passing berarti mengoper, sedangkan catching artinya menangkap. Setiap pemula harus belajar mengenai cara mengoper dan menangkap bola dengan temannya. Ingat, kemampuan mengoper dan menangkap harus sama baiknya, tidak boleh hanya mahir sebagian. Dalam passing terdapat beberapa teknik antara lain :


a. Chest pass (operan setinggi dada)
Operan ini dimulai dari memegang bola di depan dada,  kemudian bola dilempar lurus dengan telapak tangan ke arah luar.


b. Bounce pass (operan pantul)
Sama dengan chest pass, bedanya hanya lemparan diarahkan ke lantai, usahakan titik pantulnya berada di 3/4 jarak dari pengoper bola.


c. Overhead pass (operan diatas kepala)
Operan dilakukan dengan kedua tangan berada di atas. Penerima bola juga menangkap dengan posisi tangan di atas.


d. Baseball pass 
Operan ini dilakukan di atas/belakang kepala, bertujuan agar passing melambung dan melewati lawan. Operan jarak jauh yang dilakukan biasanya lebih dari setengah panjang lapangan. Operan ini tidak terlalu akurat namun berguna pada fast break.

e. Behind the back pass
Teknik gerakan behind the back pass merupakan gerakan yang rumit untuk para pemula. Butuh latihan tekun dan berulang-ulang untuk bisa melakukan gerakan ini dengan baik dan benar. Operan ini sekarang sudah menjadi senjata menyerang yang umum. Keunggulan umpan ini yaitu lawan tidak mengetahui sasaran yang ingin dituju.



2. Dribbling (menggiring bola)


Prinsip dalam mengajarkan teknik dribble antara lain:
•    Kontrol pada jari-jari tangan 
•    Mempertahankan tubuh tetap rendah 
•    Kepala tegak 
•    Melatih kedua tangan agar sama-sama memiliki dribble yang bagus 
•    Lindungi bola (protect the ball)

Macam-macam dribble :
a.  Change of pace dribble
b.  Low or control dribble
c.  High or speed dribble
d.  Crossover dribble
e.  Behind the back dribble
f.   Between the legs dribble
g.  Spin dribble



3. Shooting (menembak bola ke arah keranjang)


a.  Set shoot
Tembakan ini jarang dilakukan pada permainan biasa. Karena jika penembak tidak melompat, maka tembakannya akan mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau bila memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan (free throw).


b. Lay-up shoot
Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada jarak beberapa langkah dari ring, penggiring bola secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang.


c. Jump shoot
Tembakan ini sering dilakukan saat pemain menyerang tidak bisa mendekati keranjang. Tembakan ini sangat sulit dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical penembak.


4. Cara berputar (Pivot)


Pivot adalah gerakan memutar badan dengan menggunakan salah satu kaki sebagai poros putaran (setelah kita menerima bola). Ada tiga alternatif gerakan yang bisa dilakukan:
a. Pivot kemudian dribble (membawa bola)
b. Pivot kemudian passing (melempar bola)
c. Pivot kemudian shooting (menembakan bola)



5. Jump stop

Jump stop merupakan sebuah gerak berhenti terkendali dan dengan menggunakan dua kaki. Jump stop bisa digunakan pemain penyerang untuk memantapkan kaki yang akan dipakai untuk pivot (poros), menghindari traveling, dan mempertahankan keseimbangan tubuh dengan baik.



6. Rebound

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat rebound yaitu make contact, box out, dan jump to the ball. Dalam era basket modern sekarang ini diperlukan gerakan rebound dalam suatu pertandingan. Apabila sebuah tim tidak mempunyai keinginan untuk melakukan defensive rebound maupun offensive rebound, dapat dipastikan tim itu akan kehilangan banyak kesempatan kedua untuk melakukan score pada saat pertandingan.
Demikian artikel ini saya buat semoga bisa membantu para pemain usia dini dan amatir bisa lebih mengenal dan mengetahui teknik-teknik dasar dalam bola basket .

Penting buat para pelatih untuk memberikan sebuah variasi latihan yang baik dan mengena kepada para pemain usia dini dan amatir. Menjadi hal yang sangat penting bagi pemain agar tidak merasakan jenuh karena materi latihan dari pelatih kurang bervariasi.



Taktik dan Strategi Bermain Bulutangkis


Taktik dan strategi adalah komponen yang sangat penting dalam permainan tepok bulu. Dengan taktik dan strategi yang tepat, para pemain dapat memenangkan suatu pertandingan dengan efisien.

Taktik dan strategi menunjang pemain untuk bermain secara pandai. Seorang pemain mampu memaksa untuk membuka kelemahan lawannya dan malahan menutupi kelemahannya sendiri dengan strategi yang tepat. Ia tidak perlu menghabiskan banyak waktu, yang hanya membuang-buang tenaga, ketika taktik yang ia gunakan mampu menekan lawan hingga menyerah.

Taktik umum yang perlu dilakukan oleh setiap pemain, antara lain:
  1. Selalu siap mengganti pola permainan bila berada dalam posisi kalah atau tertekan
  2. Tidak mengubah pola permainan jika berada dalam posisi yang unggul
  3. Tanamkan naluri untuk mematikan lawan – kalahkan lawan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
  4. Hindari bermain mengikuti gaya lawan - paksalah lawan mengikuti pola permainan Anda
  5. Yakinkan diri bahwa Anda berada dalam keadaan fit atau prima. Hal ini akan memberikan kepercayaan diri, sehingga lawan tidak dapat begitu saja mengalahkan Anda
  6. Latih kemampuan untuk selalu berkonsentrasi dan berpikir cepat selama Anda bertanding
  7. Jadilah juara, baik dalam kemenangan maupun kekalahan

Perawatan Lapangan Rumput Sintetis

Lapangan futsal harus dijaga dari kemungkinan terkena musuh utamanya yaitu air, baik dari faktor pemain ( orang) maupun dari faktor lingkungan ( daerah banjir) atau cuaca ( air hujan yang masuk) . Untuk yang berencana akan membuat lapangan baru, pada saat pembangunan base lapangan disarankan agar memperhatikan faktor saluran pembuangan air di sekeliling bangunan dan ketinggian dari lingkungan sekitar serta hal yang terpenting ” jangan membuat lapisan atas base lapangan dan rumput sintetis atau rumput futsal di aci semen” tapi cukup flooring adukan pasir dan semen saja.

Tips ini lebih khusus untuk lapanganfutsal yang menggunakan rumput sintetis sebagai pitch-nya karena lebih rentan jika dibandingkan dengan yang menggunakan matras karet ( vinyl) . Rumput sintetis atau rumput futsal : pada saat digunakan, hal yang terjadi adalah gesekan langsung antara rumput sintetis dan sepatu pemain, kemudian adanya keringat pemain yang menetes dan buruknya lagi jika ada pemain tidak menggunakan sepatu ( keringat langsung menempel melalui kaki) apalagi yang bertelanjang dada, semua itu pada intinya akan mengurangi daya lekat rumput, sehingga nantinya bisa terjadi di suatu spot lapangan ada rumput yang tidak menempel kuat/ kendor atau bahkan terlepas (yang paling rentan adalah bagian sambungan) .

Tips perawatan lapangan dengan material rumput sintetis:

1. Lakukan pengecekan lapangan minimal 1 kali dalam seminggu tetapi akan lebih baik jika dilakukan setiap lapangan dalam keadaan kosong, untuk melakukan pengecekan baiknya hubugin kontraktor lapangan futsal.

2. Jika lapangan futsal terutama  rumput sintetis futsal terlepas dan masa garansi masih berlaku segera minta kepada kontraktor futsal memperbaikinya, apabila telah lewat instrusikan segera kepada staf maintenance untuk mengelem sendiri ( supaya tidak berbeda, cari info merk lem yang digunakan ke installator) .

3. Buat tata tertib yang mengharuskan agar setiap pemain memakai sepatu dan tidak bertelanjang dada.

4. Buat tata tertib yang melarang siapapun meludah di lapanganfutsal terutama  rumputsintetis futsal karena selain merusak lapangan juga mencemari lingkungan.

5. Buat himbauan agar setiap pemain melengkapi diri dengan atribut keselamatan ( memakai kaos kaki panjang, decker, memakai sarung tangan untuk penjaga gawang dll)

Jenis –Jenis Lapangan Tennis


Menurut jenis material yang dipakai untuk membuat lapangan, secara garis besar lapangan tenis dibagi menjadi 3, yaitu:
  1.   Clay Court (lapangan tanah liat)
Lapangan jenis ini terbuat dari serpihan-serpihan tanah liat atau pasiran dari batu bata yang dihancurkan. Lapangan model ini umumnya memiliki karakteristik lambat. Laju bola yang bergulir di lapangan memiliki putaran yang lambat sehingga memungkinkan bagi pemain untuk dapat memainkan bola lebih lama dengan rally-rally yang panjang.
·         Lapangan tanah Liat Merah
Lapangan tanah liat merah dan tanah liat hijau adalah dua jenis lapangan yang bisa membuat permainan menjadi lebih lambat. Lapangan tanah liat merah terbuat dari tanah liat atau batu bata yang dilumatkan. Turnamen bergengsi yang menggunakana lapangan tipe ini adalah Grandslam Prancis Terbuka.
·         Lapangan Tanah Liat Hijau
Lapangan tanah liat hijau sering digunakan di Amerika Serikat. Lapangan ini dibuat dari Har-Tru, campuran dari batu, karet, dan plastik yang dihancurkan. Lapangan tanah liat dikategorikan lapangan untuk permainan lambat karena bola melambung lebih lambat setelah memantul di lapangan ini. Biasanya, pemain berpengalaman di lapangan jenis ini menggunakan strategi cenderung bertahan di tanah padat pada belakang garis permainan.
  1.   Grass Court (lapangan rumput),
Seperti namanya, lapangan ini terbuat dengan beralaskan rumput namun tentu saja yang ditumbuhkan pada tanah yang keras agar memiliki pantulan. Karakteristik lapangan ini adalah yang tercepat dalam hal laju bola di lapangan.
Bola cenderung untuk meluncur dan hanya sedikit memiliki efek pantulan karena friksi minimum yang dihasilkan dari lapangan rumput. Karena biaya perawatannya yang mahal terutama untuk perawatan rumput dan tanahnya, saat ini lapangan rumput sudah jarang dijumpai.
  1.   Hard Court (lapangan beton/aspal).
Lapangan ini adalah jenis lapangan tenis yang paling populer di mana-mana. Material yang digunakan adalah permukaan keras yang biasanya dibuat dari aspal atau semen keras yang dilapisi karet. Karakteristik lapangan ini termasuk cepat-sedang, tergantung dari bahan yang dibuat untuk lapangannya. Untuk lapangan yang terbuat dari semen Lapangan Hard Court memiliki karakteristik cepat, tapi untuk yang berbahan pasir atau kerikil yang di aspal umumnya sedang. 

Metode pembangunan lapangan memiliki berbagai teknik dengan bahan yang berbeda-beda, misalnya rubber cusion yang dilengkapi dengan teknologi dari USA dapat memperbaiki lapisan 
beton/aspal pada lapangan tennis yang rusak/retak tanpa harus membongkar Hardcourt menjadi Softcourt.